gravatar

Belajar Semangat dari Para TKI

Sejumlah 1.174.013 orang Tenaga Kerja Indonesia masuk dan bekerja di Malaysia pada tahun 2006. Itu yang terhitung dan tercatat secara resmi. Yang masuk lewat jalan tikus belum dihitung. Yang kontrak abis trus belum pulang juga belum. Yang masuk berenang lewat lautan tanpa masuk ke kantor imigrasi juga belum dihitung. Pokoknya banyak. Banyak pokoknya!

Ah, mereka kan lewat jalan tikus, hanya lewat, bukan tikus. Mereka bukan tikus-tikus kantor atau tikus negara yang perutnya besar. Biarkan saja mereka melalui jalan yang bisa membawa mereka menegangkan otot-otot mereka agar bisa makan. Mereka tidak suka hanya duduk di atas kursi empuk yang basah.

Biarkan saja mereka terus bekerja, walau mereka sudah harus pulang karena putaran waktu yang diberikan telah melingkar penuh. Toh mereka tidak enak-enakan saja di sana. Mereka bekerja. Mereka profesional.

Mereka ingin merasakan kesegaran dengan berenang. Kantor imigrasi terlalu panas. Biaya membuat paspor terlalu mahal bagi mereka. Ah, tidak mahal koq. Gitu kata pemerintah. Mungkin memang benar, wong pak pemerintah menetapkan biaya juga tidak mahal. Hanya 135-an sampai 200-an ribu. Di papan pengumuman kantor imigrasi juga segitu. Tapi memang itulah gunanya papan. Bapak-bapak imigration office kan orangnya pandai-pandai. Tentunya anda-anda semua juga tahu, bahkan kenal yang namanya pak tikus.

Jangan salahkan mereka. Bila mereka yakin dengan apa yang mereka lakukan. Yah, daripada ketemu pak tikus, mending lewat jalan tikus. Atau berenang kaya tikus.

Kami hanya ingin bekerja, gitu kata mereka.

Powered By Blogger